DEMAK –Sedekah bumi merupakan adat istiadat adat kebudayaan yang masih lestari di desa yang ikatan tradisi dan adatnya masih sangat kental. Tradisi sedekah bumi di Desa Candisari , Kacamatan Mranggen Kabupaten Demak, dengan corak akulturasi kebudayaan nenek moyang dengan ajaran agama islam.
Kegiatan sedekah bumi sebagai tradisi peninggalan nenek moyang di tengah-tengah keadaan masyarakat modern nan kritis ini dan juga perkembangan tradisi sedekah bumi/apitan sebagai tradisi yang masih melekat di masyarakat Desa Candisari ini. Rabu (14/06/2023).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Bupati Demak Ibu HJ. Esti'anah, SE, Dinas pariwisata Kab. Demak Bpk Agus Krisyanto, S.E., M.M., Camat Mranggen Bpk Wiwin Edi Widodo, S.Sos., M.M, Kapolsek Mranggen AKP Nasoir, S.H, Danramil 12/Mranggen Kapten Inf Tulodo, Kanit Lantas Mranggen Aiptu Yasin, Kanit Sabhara Mranggen Aiptu Lilik A, Kepala Desa Candisari Bpk Suratman, Ketua BPD Bpk Eko Purwanto .beserta anggota, Ketua RT/RW se Desa Candisari, Tokoh agama dan masyarakat, warga masyarakat Desa Candisari.
Guna memeriahkan kegiatan tersebut Danramil 12/Mranggen Kapten Inf Tulodo menghadiri acara kegiatan tersebut yang di gelar oleh masyarakat Desa Candisari.
Saat ditemui, Danramil Kapten Inf Tulodo mengatakan kegiatan sedekah bumi/apitan merupakan simbol rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi.
“Sebagai tradisi yang sangat diyakini, sedekah bumi/apitan tidak boleh dijadikan sebagai sarana komersialisasi yang tidak terarah dan menghilangkan norma-norma dari kebudayaan tersebut, ” Kata Danramil.
Lebih lanjut, Danramil menyampaikan sikap lebih peduli terhadap budaya harus terpupuk. Sebab arti kebudayaan dapat membangun suatu karakter bangsa dan tidak menghilangkan tradisi yang dilakukan turun-temurun sehingga tidak terlupakan oleh anak-cucu.
“Mengusung kebudayaan yang luhur berkaitan dengan upaya mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang lebih bermartabat. Karena itu, perlu diciptakan suasana kondusif untuk mempertahankan kearifan budaya lokal, ”ujarnya.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Selain itu, Danramil berpendapat kebudayaan akan terus berkembang sejalan dengan kepedulian masyarakat terhadap budaya. Melalui hal tersebut, akan lahir keragaman kebudayaan yang berbeda, unik, dan menarik.
“Saya berharap budaya sedekah bumi/apitan ini dapat dikemas secara apik dan profesional sehingga ke depan akan memiliki daya tarik bagi wisatawan, ” pungkasnya.
Ditambahkannya, kepada seluruh masyarakat khususnya di wilayah Desa Candisari ini agar senantiasa menjaga kondusivitas suasana agar tidak terjadi sesuatu yang mengganggu kamtibmas.
Redaktur : Makruf/Pendim 0716/Demak